Rabu, 20 April 2011

KUBURAN

Bismillaahirrohmaanirrohiim,

Sendiri.. terbujur kaku dalam kegelapan. Dingin yang mencekam, hujan yang mengguyur. Raga yang sudah tidak kuasa berbuat apapun, menahan rasa dingin hanya dengan lilitan kain kafan. Dalam kegelapan, dalam kesendirian, tubuh yang kaku didatangi berbagai macam binatang bawah tanah yang sedang berbahagia dan bersiap untuk berpesta.

Mereka mendekati tubuh ini untuk mencoba mengendus. Satu.. Dua.. Tiga.. dan semakin banyak binatang itu mendekati tubuh ini untuk mengendus dan kemudian sedikit demi sedikit kulit yang menempel pada tubuh ini mulai dikulum, digigit dan dimakannya. Bagaikan daun yang hijau rapi dikerubungi ulat dan dimakannya, begitupun tubuh ini, digigit dan dimakan sedikit demi sedikit.

Dalam kegelapan, dalam kesunyian, dalam kepengapan, dalam ruang yang sempit, tubuh ini tidak berdaya ketika semua binatang itu memakan daging ini yang menjadi makanan kesukaannya.

Apa yang kita rasakan seandainya ketika kejadian itu, ALLOH berikan kesadaran pada kita untuk dapat merasakannya? Merasakan sempitnya ruang yang diberikan, merasakan pengapnya dalam timbunan tanah dan dalam kegelapan, merasakan gelinya ketika para binatang itu mendekati kita, merasakan perihnya ketika tubuh ini mulai digigit, merasakan sakitnya di saat binatang itu mencabut kulit, daging dan semua yang tadinya menempel pada raga ini.

Ketika binatang itu memakan daging tangan kita dengan asyik, teringatkah kita apa yang sudah kita perbuat dengan tangan ini? Manakah yang lebih banyak antara memberi untuk orang lain dan mengambil hak orang lain? Manakah yang lebih banyak antara membelai penuh sayang kepada orang lain dan menyiksa tanpa ampun kepada orang lain? Manakah yang lebih banyak antara memegang sesuatu yang halal dan sesuatu yang haram?

Ketika binatang itu mendekati dan memakan daging serta mata kita, teringatkah kita apa yang sudah kita perbuat dengan mata ini? Ke mana kah arah mata kita tujukan selama ini? ke Arah Tafakur Alam untuk mempelajari Kekuasaan ALLOH ataukah tafakur Aurat untuk memuaskan hawa nafsu?

Ketika binatang-binatang itu memakan bagian tubuh yang lain, apakah kita dapat mengingat dan meminta kepada ALLOH untuk dikembalikan ke Dunia ini walau hanya sesaat? Kelak manusia akan merengek dan meminta untuk dikembalikan ke dunia ini walau hanya sesaat. Namun, ketika Ajal itu sudah menjelang, tidak ada sedikitpun waktu yang bisa ditangguhkan.

Untuk itu, di saat ajal yang belum terlihat, di akhir kita menjelang tutup usia, di sisa-sisa usia kita, gunakanlah tangan ini untuk lebih bisa memberi daripada mengambil hak orang lain. Tangan ini lebih banyak membelai penuh rasa sayang daripada menyiksa tanpa belas kasihan. Mata ini lebih digunakan untuk Tafakur Alam mempelajari kekuasaan ALLOH daripada Tafakur Aurat untuk nafsu semata. Gunakan semua organ tubuh ini untuk lebih dekat dan mengenal ALLOH.

"Tiap-tiap umat mempunyai ajal; maka apabila telah datang ajalnya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya".(Q.S. Al-A'raaf [07]:34)

Alhamdulillaahirobbil 'Aalamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar